Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Terkenal dengan Ramalannya Jangka Jayabaya, Raja Kediri Jayabaya ini Nyaris Terbukti Prediksi Masa depan Indonesia, Namun Satu Ramalannya Ini Justru Masih Sangat Misterius

 Komunalnews.com Salah satu raja  nusantara  paling terkenal dalam sejarah adalah  Jayabaya , raja dari  Kerajaan Kediri . Raja  Jayabaya  terkenal bukan hanya karena statusnya sebagai raja namun ramalannya yang hampir benar prediksi masa depan  Indonesia . Jayabaya  berkuasa antara tahun 1135-1159. Para masa pemerintahannya, ia berhasil membawa  Kerajaan Kediri  mencapai puncak kejayaaan. Jayabaya juga namanya pernah guncangkan Indonesia karena ramalannya yang nyaris terbukti benar. Banyak yang percaya, kondisi Indonesia saat ini karena ramalan Jayabaya. Menurut legenda, Jayabaya diyakini sebagai titisan dewa Wisnu dari ayahnya yang masih keturunan Pandawa. Ayahnya Gendrayana, putra Yudayana, putra Parikesit, putra Abimayi, putra Arjuna dari keluraga Pandawa. Permaisurinya Dewi Sara lahir Jayaamijaya, Dewi Prameswari, Dewi Pramuni, dan Dewi Sasanti. Dewi Pramesti kemudian menikah dengan Astradarma, Raja Yawastina dan melahirkan Anglingdarma, raja Malawapati. Jayabaya termasuk raja ter

Suami Jual Istri ke Saudara Ipar, Apa Daya Malah Sang Istri Tak Mau Kembali

 Komunalbox.com Penyesalan memang selalu datang terlambat. Seperti yang terjadi pada seorang  suami  bernama Anthony Kabanda di Zimunya,  Zimbabwe  ini. Anthony Kabanda,  suami jual istri nya demi uang. Tak tanggung-tannggung, dia menjual istrinya kepada kerabat sendiri alias saudara.   Apa daya, sang istri ternyata malah  jatuh cinta  dan meninggalkan Anthony Kabanda.   Hal ini membuat sang  suami  marah serta melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian.   Namun keputusan sang istri tetap bulat tak mau kembali kepada  suami nya dengan banyak alasan.   Berikut kronologis awal mula  suami  menyewakan istrinya kepada  saudara ipar nya tersebut.   Dikutip dari Serambinews, pria ini menyewakan istrinya kepada  saudara ipar nya dengan imbalan uang, makanan dan alkohol. Namun, ia tak menyangka aksinya itu menerima akhir yang menyedihkan. Sebab istrinya malah  jatuh cinta  dengan iparnya hingga tak mau balik lagi ke pelukan suaminya. Menurut Daily Star, seo

Manajemen Goa Sunyaragi Diambil Alih Keraton Kasepuhan, Patih Sepuh: Minggu Besok Buka Lagi

 Komunalbox.com CIREBON – Akhirnya pengelolaan manajemen Taman Air Goa Sunyaragi (TAGS) diambil alih oleh pihak Keraton Kasepuhan. Hal tersebut disampaikan oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat saat ditemui Komunalbox.co, di Taman Air Goa Sunyaragi,  “Pengurus lama sudah demisioner dan pengelolaan goa Sunyaragi sepenuhnya ditangani Keraton Kasepuhan,” ucapnya. Dia melanjutkan, Pihak Kesepuhan akan menyusun kepengurusan baru pengelolaan goa Sunyaragi. “Semoga manajemen yang baru akan lebih baik lagi. Kalau ada miskomunikasi atau salah faham, nanti kedepannya kita evaluasi lagi,” lanjutnya. Terkait siapa yang akan mengurus Taman Air Goa Sunyaragi, pihaknya akan berembuk dengan keluarga. “Nanti kita musyawarah dengan keluarga besar,” bebernya. Dengan demikian, mulai Minggu (14/11/2021) Taman Air Goa Sunyaragi akan dibuka lagi. “Ini objek wisata bersejarah, sayang kalau ditutup karena akan menjadi pertanyaan masyarakat,” ungkap Patih Sepuh. Saat disinggu

Buah 'Maja' Belum Ada di Nusantara Kala Raden Wijaya Bangun Kerajaan, Sementara yang Asli Rasanya Manis, Jadi Apa Sebenarnya Arti 'Majapahit'?

Komunalbox.com Cerita tentang asal usul nama Kerajaan  Majapahit , biasanya akan merujuk pada satu buah, yaitu  maja . Dalam novel, sandiwara radio, hingga sinetron yang berlatar kerajaan  Majapahit , disebut bahwa buah inilah yang menginspirasi  Raden Wijaya  dalam memberi nama kerajaannya. Sang pendiri sekaligus raja pertama  Majapahit  tersebut dikisahkan tengah  babat alas  Tanah Tarik bersama para pengikutnya. Ketika akhirnya mereka merasa lelah, mereka kemudian 'tergoda' oleh  buah maja  yang menggantung di pohon, yang memang banyak tumbuh di wilayah tersebut. Sayangnya, buah yang mereka temukan tersebut ternyata mengecewaka, karena memiliki rasa yang pahit. Rasa buah maja saat dicecap oleh Raden Wijaya dan pengikutnya inilah yang kemudian menginspirasi sang raja untuk memberi nama wilayah tersebut sebagai  maja-pahit . Singkat cerita, kerajaan tersebut kemudian mencapai puncak kejayaannya kala berada di bawah pimpinan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Namun, ben

Kutukan Keris Sakti Mpu Gandring dan Terbunuhnya 7 Tokoh Kerajaan Singasari

Komunalbox.com Keris Mpu Gandring  adalah pusaka termasyhur dalam sejarah berdirinya Kerajaan Singasari di Jawa Timur. Keris ini juga terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singhasari termasuk pendiri dan pemakainya, Ken Arok. Keris ini dibuat seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti, Mpu Gandring. Keris ini dibuat atas pesanan dari  Ken Arok  yang meminta jadi dalam satu malam. Mustahil pekerjaan berat ini bisa dirampungkan seorang mpu (pandai besi yang sakti). Dengan segenap kekuatan gaib dan kemampuan yang dimilikinya, Mpu Gandring pun menyanggupinya. Konon Mpu Gandring melakukan tirakat, puasa dan ritual khusus sebelum memilih bahan untuk membuat keris tersebut agar keris tersebut bertuah. Mpu Gandring memilih batu meteor sebagai bahan untuk kerisnya sehingga memiliki aura yang tinggi. Setelah, keris terbentuk, Mpu Gandring mencelupkan keris (yang masih panas) tersebut ke dalam bisa ular. Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sem

Makam Banyusumurup, Kisah Kelam yang Disembunyikan Mataram Islam

 Komunalbox.com Makam Banyusumurup yang terletak di lembah terpencil di kawasan Imogiri jadi pemakaman bagi orang-orang yang dianggap musuh negara oleh Amangkurat I.  Di komplek makam ini  tersimpan saksi bisu aneka intrik dengan latar belakang perebutan kekuasaan hingga perebutan asmara bapak anak. Rabu, 10 November 2021, mendung menggelayut di langit Yogyakarta sedari pagi. Menjelang tengah hari,  hujan deras  akhirnya turun kala saya melintasi  Ring Road Selatan Jogja . Perjalanan saya kepalang tanggung untuk tidak diteruskan. Menyusuri jalan Imogiri-Dlingo, saya berbelok kanan sebelum tanjakan arah Mangunan. Sebuah tugu dari batu bata menyambut saya. Banyusumurup, begitu tulisan di tugu itu.  Beberapa papan nama perajin keris menghiasi jalanan dusun. Tapi, bukan keris tujuan saya melainkan sebuah bangunan di ujung dusun itu. Kurang lebih 200 meter sebelum tujuan, rumah warga semakin sedikit dan pemandangan didominasi hutan jati. Bangunan terakhir yang melepas saya sebelum sampai ia