Komunalbox.com
KONON Pangeran Diponegoro mempunyai kesukaan,
kebiasaan, dan hobi semasa hidupnya. Sebagai manusia biasa, ada dua hobi utama
Pangeran Diponegoro yakni berkebun dan memelihara burung, khususnya perkutut
dan kakatua.
Bahkan di pengasingannya, ia menghabiskan banyak
waktu di antara burung - burung kakatua, hal ini dikisahkan pada buku
"Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855" tulisan Peter Carey.
Selain dua hobi itu ternyata sang pangeran kerap kali bermain catur dan
mengunyah sirih.
Kebiasaan mengunyah sirih ini sering kali dilakukan Diponegoro setiap hari.
Sehari - hari ia biasa terlihat terus menerus mengunyah sirih, sehingga ia
dapat menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunyah seracikan
kapur, daun sirih, dan pinang. Diponegoro juga merupakan perokok, rokok yang
biasanya ia hisap adalah sigaret tebal yang dilintingnya sendiri dengan tangan.
Sejenis cerutu yang terbuat dari tembakau lokal, yang dibungkus dengan daun
jati.
Kesukaan Pangeran Diponegoro yang tentu cukup unik
yakni kebiasaannya adalah minum anggur bersama orang - orang Eropa. Merek
paling favoritnya adalah Constatia, anggur putih manis dari Tanjung Harapan,
yang pernah menjadi pilihan raja - raja dan kaisar, seperi Napoleon.
Untuk makanan kesukaan Diponegoro, beliau memiliki selera yang selektif. Selama
satu minggu, yang ia habiskan di kediaman Residen Semarang, di tengah
perjalanan menuju Batavia, Diponegoro menyukai roti putih yang dipanggang
setiap hari di dapur keresidenan Bojong. Beliau pun juga terbiasa dengan menu
kentang Belanda, yang menurut bahasa pelesetan punakawannya, Joyosuroto (roto)
kentang sabrang, atau kentang pengasingan, yang dimakan dengan sambal dan
keripik singkong.
Konon kebiasaan ini pernah dilakukan Diponegoro
dalam makan sehari-harinya selama perjalanan laut ke Batavia, pada 5 - 8 April
1830, Manado 3 Mei - 12 Juni 1830, dan Makassar pada 20 Juni - 11 Juli 1833.
Komentar
Posting Komentar