Komunalbox.com
Tim Lentera Malam sedang melakukan telusur kuliner untuk makan di warung ketan susu yang sangat terkenal di tengah Kota Jakarta.
Diduga warung ini menggunakan pesugihan atau penglaris ludah pocong yang membuat usahanya ramai.
Warung ketan susu yang menggunakan pesugihan ludah pocong ini sudah lama berdiri.
Warga sekitar pun membenarkan, sering terlihat penampakan pocong di sekitar warung yang lokasi tidak jauh dari perlintasan kereta api tersebut.
Dari penelusurannya, warung ketan susu tersebut sangat ramai dan harus menunggu setengah jam untuk menyelesaikan pesanannya.
“Sebenernya, ketan susunya biasa-biasa aja. Cuma ada ketan, kelapa, sama susu. Standar aja,” ucapnya.
Setelah dicoba, ketan susu yang disajikan sangat nikmat dan berbeda dengan rasa ketan susu yang ada di tempat lainnya.
Tim Lentera Malam lalu mengundang Guntur yang dapat melihat hal gaib untuk menjelaskan apa yang terjadi di warung ketan susu tersebut.
Menurut penglihatan mata batinnya, ia melihat beberapa penampakan sosok gaib yang ada di dalam warung tersebut.
“Jadi pas aku nyampe, aku pikir itu gorden putih. Pas dilihat lagi, ternyata itu pocong. Gak terlalu besar, gak terlalu tinggi. Ya sekitar dua meter lah,” ucapnya.
Dari penglihatan mata batin Guntur, ia juga sempat melihat penjaga yang ada di sekitar gudang penyimpanan beras ketan yang ada di belakang warung. Sosok pocong yang dilihatnya sangatlah menyeramkan, wajahnya hitam legam dan rata tidak berbentuk.
“Jadi, tali pengikat pocong atasnya itu gak ada. Mukanya hitam, entah hangus atau apa,” tuturnya.
Guntur juga menceritakan saat dirinya hendak makan ketan susu, ia dihampiri lebih dari satu sosok pocong. Dilihatnya pocong itu meneteskan air liur seperti nanah di piring ketan miliknya.
“Itu bener-bener bau banget. Aku pikir karena bangkai tikus atau apa, tapi ternyata itu bau dari liur pocongnya,” katanya.
Dari penglihatannya, aura warung makan tersebut sangatlah tidak nyaman. Lokasinya yang pengap, tempatnya kurang layak, tidak higienis, dan terlihat pengunjung yang makan seperti kelaparan.
Komentar
Posting Komentar