Langsung ke konten utama

Kampung Hilang Misterius di Waduk Situ Gede Tasikmalaya, Persembunyian Koruptor Hingga Zaman Pajajaran


 Komunalbox.com

Waduk Situ Gede menjadi salah satu objek wisata andalan Kota Tasikmalaya di Jawa Barat.

Waduk Situ Gede ini diyakini sebagai objek wisata bangsawan pada zaman kolonial. Pasalnya, banyak pejabat kolonial saat itu berkunjung untuk menikmati keindahan Situ Gede.

Salah satu daya tarik Situ Gede yakni memiliki pulau di tengah danau tersebut. Di tengah pulau itu ada makam keramat tokoh penguasa di masa silam, Eyang Prabudilaya.

Selain itu, Situ Gede juga menyimpan kisah misteri, yakni tentang kampung yang hilang misterius, yakni Kampung Sinjang Moyang.

inilah empat fakta tentang Kampung Sinjang Moyang yang hilang misterius di Situ Gede.

1. Lokasi Kampung Sinjang Moyang

Kampung ini letaknya ada di kawasan Situ Gede saat ini. Namun, lokasi persisnya hingga kini masih menjadi rahasia secara turun temurun.

Situ Gede dipercaya mulai ada sejak tahun 1530. Setelah salah satu gunung di Tasikmalaya meletus. Nama gunung tersebut adalah gunung Pancawayana.

Letak gunung itu juga masih menjadi misteri hingga saat ini. Namun, disebut-sebut gunung ini masih ada. Namun, sejak lama, masyarakat menyebutnya dengan nama lain. Sehingga, keberadaan gunung Pancawayana ini tidak jelas.

Setelah gunung Pancawayana meletus, beberapa area membentuk gumpalan yang sangat besar. Dari dalam tanah kemudian keluar air dalam jumlah yang sangat besar. Lambat laut, kemudian membentuk sebuah telaga yang akhirnya kini disebut dengan Situ Gede.

Nah, keberadaan kampung misterius ini, ada masa sebelum Situ Gede terbentuk dan kebanyakan menyebutnya dengan nama Kampung Kuno. Sebab, desa tersebut sudah beridiri lama sejak zaman Tarumanegara. Kampung itulah yang disebut dengan Lembur Sinjang Moyang.

2. Jadi tempat persembunyian koruptor

Rahasia lembur senjang moyang berkaitan dengan koruptor di zaman kerajaan. Maka, dapat diketahui, sebenarnya keadaan para koruptor ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. Khususnya, di zaman kerajaan Sunda.

Para koruptor tersebut dulu bersembunyi di Situ Gede Tasikmalaya. Menurut penelusuran cerita para leluhur, penyebutan lembur senjang moyang terjadi setelah ada kejadian besar di tahun 1501 masehi.

Setiap pembesar kerajaan yang mengambil kekayaan kerajaan larinya pasti akan ke lembur senjang moyang. Sehingga tidak heran, mata-mata kerajaan ketika itu sudah mengawasi keberadaan para koruptor ini.

Harta-harta kerajaan disembunyikan oleh para koruptor ini, yakni berupa emas, intan dan berlian.

Namun, asal-usul latar belakang mengapa lembur senjang moyang dijadikan tempat pelarian para koruptor hingga kini masih belum diketahui.

Kabarnya, orang Kerajaan Sunda Galuh yang bersembunyi ditempat itu ada yang dari zaman Kerajaan Kendan dan sampai ke zaman Pajajaran.

3. Pembantaian di Kampung Senjang Moyang

Saat itu, pada waktu pagi hari atau subuh, datanglah dalam jumlah besar pasukan kerajaan Galuh yang dibantu oleh kerajaan-kerajaan kecil dari Garut, Tasikmalaya dan Ciamis.

Ternyata, Lembur Senjang Moyang sejak dulu sudah dicurigai sering dipakai sebagai tempat bersembunyi para koruptor.

Pasukan tersebut lalu membantai seisi kampung, kecuali kaum hawa dan anak-anak.

Lantas, mengapa penduduk kampung juga ikut dibantai? Sebab, mereka ikut membantu menyembunyikan para koruptor dan sekaligus mendapat bagian dari hasil kejahatan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Ampuh Zoya Amirin Bikin Wanita Merem Melek Puas, Minta Lagi

 Komunalbox.com Seksolog Klinis Zoya Amirin,M.Psi.,FIAS membagikan tips ampuh agar pria wanita bisa puas bareng saat bermain cinta. Hal tersebut diungkapkan seksolog kondang itu dalam tayangan video yang diunggah di YouTube Zoya Amirin Zoya Amirin mengungkapkan, untuk mencapai kenikmatan semacam itu, pasangan perlu tahu mengenai fase-fase respons seksual manusia. Menurut Zoya Amirin, dalam teori Masters & Johnson, dikatakan semua orang mengalami 4 fase dalam hal tersebut. "Pertama adalah adalah excitement atau kegairahan. Biasanya hal ini ditandai dengan anu pria mengeras, begitu juga dengan organ intim wanita," jelas Zoya Amirin Zoya Amirin membeber, khusus untuk wanita, beberapa mungkin bertahan selama 10 menit di fase kedua sebelum mencapai fase ketiga. Namun, beberapa yang lain mungkin tidak mencapai fase ketiga, tapi merasakan ledakan-ledakan kecil di fase plateau. Menurut Zoya Amirin, berdasarkan perbedaan fase tersebut antara pria dan wanita, dirinya menyarankan ag...

RARA HOT

Ternyata Begini Sejarah dan Asal Usul Nama Gunung Kemukus di Sragen

 Komunalbox.com Bagaimana  sejarah  dan asal usul nama  Gunung Kemukus  di  Sragen , Jawa Tengah? Terdapat makam  Pangeran Samudro  di bukit yang berlokasi di Pendem, Kecamatan Sumberlawang ini. Menurut cerita, makam tersebut bakal menjadi cikal bakal adanya Gunung Kemukus. Bersumber dari artikel yang tayang di situs resmi  Pemkab Sragen , Pangeran Samudro merupakan putra Raja Majapahit terakhir dari istri selir. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, Pangeran Samudro dan ibunya yang bernama Ontrowulan diboyong ke Demak Bintoro oleh Sultan di Demak. Dari sini sejarah dan asal usul Gunung Kemukus bermula. Selama di Demak, Pangeran Samudro dibimbing tentang ilmu  Islam  oleh  Sunan Kalijaga . Setelah dirasa cukup, Pangeran Samudro diminta untuk berguru lagi kepada Kiai Ageng Gugur dari Desa Pandan Gugur, lereng  Gunung Lawu. Pangeran Samudro pun menuruti permintaan gurunya tersebut. Selama di lereng Gunung Lawu, dia belaj...