Komunalbox.com
Sragen - Objek
wisata Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menghapus bayangan masa
lalu. Kini, Kemukus tidak lagi lekat dengan ritual seks bebas.
Berbagai upaya dilakukan Pemkab Sragen untuk
mengikis stigma di objek wisata Gunung Kemukus. Terakhir, pemerintah pusat
melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR menggelontorkan dana Rp 48
miliar untuk menata kawasan wisata di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu.
"Harapannya New Kemukus nanti menjadi obyek wisata yang nyaman untuk
keluarga maupun peziarah. Penataannya sejak Oktober 2020, diharapkan Januari
2022 sudah rampung," kata penanggungjawab objek wisata Gunung Kemukus,
Marcellus Suparno, saat ditemui detikTravel akhir pekan lalu.
Dengan dana Rp 48 miliar, Kemukus dirombak total dari pintu masuk sampai lokasi
makam Pangeran Samudro. Untuk menarik pengunjung, di tepi jalan Solo-Purwodadi
(akses ke kawasan wisata Kemukus) kini terdapat dua bangunan menjulang dengan
ornamen besar bertuliskan Gunung Kemukus warna oranye.
Masuk sekitar 500 meter, terdapat dua bangunan yang cukup luas mengapit jalan.
Bangunan di sisi kanan akan difungsikan sebagai terminal pengunjung. Sedangkan
bangunan di sisi kiri akan difungsikan sebagai lokasi stan kuliner dan UMKM.
Sesampainya di area wisata, pengunjung yang sebelumnya pernah ke Gunung Kemukus
dijamin pangling. Kini terdapat tulisan KEMUKUS berukuran besar di samping kiri
gerbang masuk.
Dari pintu gerbang itu pengunjung diarahkan menuju area tiket dan plasa
penerima tamu. Di area itu terdapat dua relief sepanjang 8 meter dan tinggi 2
meter. Relief itu mengisahkan perjalanan Pangeran Samudro dari runtuhnya
Majapahit hingga akhir kisahnya di Gunung Kemukus.
Setelah melewati plasa, terdapat areal parkir yang luas dengan musala yang
cukup megah di sampingnya. Adapun lahan bekas bangunan liar dan warung-warung
yang dulu rapat di bagian kanan kini disulap menjadi taman sepanjang 300 meter.
Sebelum sampai ke area wisata, pengunjung akan melewati Jembatan Barong.
Jembatan ini melintang sepanjang 400 meter di atas area Waduk Kedung Ombo.
Di taman itu berjajar kursi-kursi permanen. Di depannya terdapat jembatan
pedestrian sepanjang 300 meter menuju area Sendhang Ontrowulan. Di jembatan
yang berhiaskan tiang-tiang lampu cantik itu, pengunjung dapat menikmati
pemandangan Waduk Kedung Ombo di sisi timur taman.
Di ujung taman, pengunjung dapat memasuki area Sendhang Ontrowulan yang juga berubah
total. Kini, sendang (sumur kuno) itu berada di dalam rumah kecil berpintu ukir
cantik. Di depan sendang terdapat pendopo nan luas, area bilas, dan kamar
ganti.
Perubahan drastis juga terjadi di area makam. Bangunan makam dipugar total, dari tembok menjadi gebyok (dinding kayu). Sedangkan di dalam makam tak banyak perubahan. Makam Pangeran Samudro berada tepat di tengah, diapit empat pilar bangunan rumah.
Halaman makam pun turut bersalin rupa. Kini, di halaman makam terdapat bangunan pendapa, area terbuka, area UMKM, serta museum. Tangga masuk ke makam yang semula lurus sekarang dibuat berkelok.
"Bangunannya diganti semua kecuali empat cagak (pilar) itu masih kita pertahankan," kata Suparno.
Menurut dia, Kemukus Baru memadukan konsep wisata keluarga dan religi. Dia berharap perombakan total itu dapat menghapus stigma yang selama ini melekat.
Meski objek wisata Gunung Kemukus belum resmi dibuka, sudah banyak pengunjung yang penasaran.
"Banyak yang penasaran ingin melihat perubahan Kemukus. Tapi mayoritas pengunjung asal Sragen saja," ujar Suparno.
Komentar
Posting Komentar