Komunalbox.com
Tidak ada Raja Sunda bernama Prabu
Siliwangi. Juga tidak ada Kerjaan Pajajaran. Hal itu diungkapkan Prof Dr
Ayatrohaedi.
Arkeolog dan ahli bahasa Universitas
Indonesia (UI) tersebut, meneliti Naskah Wangsakerta dari Cirebon sejak akhir
tahun 1970-an.
Menurut naskah itu, kata Ayat,
sebenarnya tidak ada raja Sunda bernama Prabu Siliwangi. Nama itu hanyalah
julukan bagi raja-raja Sunda yang menggantian Prabu Wangi yang gugur di Bubat.
Prabu Wangi sendiri nama sebenarnya
adalah Prabu Linggabhuwana atau dalam Carita Parahiyangandisebut Prabu
Maharaja.
Julukan Prabu Wangi diberikan kepadanya
oleh rakyatnya karena ketegarannya mempertahankan martabat Sunda.
“Lalu, raja-raja sesudahnya dikenal
sebagai Prabu Siliwangi yang maksudnya asilih prabu wangi atau ‘menggantikan
Prabu Wangi’,” kata Ayat.
Ada berapa raja Sunda yang menggantikan
Prabu Wangi? Menurut Ayat, Naskah Wangsakerta dan Carita Parahiyangan mencatat
jumlah yang sama, yaitu delapan raja.
“Di sinilah aku berbeda paham dengan
sejawat peneliti sejarah Sunda,” katanya.
Selama ini, hanya Sri Baduga Maharaja
(1482-1521) yang disebut sebagai Prabu Siliwangi.
Sementara menurut dia, ada delapan orang
raja berjuluk Prabu Siliwangi. Sama dengan kepercayaan orang Jawa yang
menganggap bahwa ada lima raja bernama Prabu Brawijaya.
Kemudian terkait Kerajaan Pajajaran,
sesungguhnya bernama Kerajaan Sunda. Adapun Pajajaran adalah nama ibu kota atau
Pakuan Pajajaran.
Komentar
Posting Komentar