Sandarnya terlepas, Sunyinya ikut
Bersama kapal yang berjalan berlahan dalam pekat
Malam aku tau kamu bisu, Kita hanya bisa mendengar
Dan Sekali-kali mencuri padang
Biarkan aku dengan laut yang bersekutu untuk
membunuh
Aku dingin dan hampir mati
Hanya
Rasa menunggu pagi
Matahari
berbicara dengan binar
Cakapnya
tak henti
Jamahnya kesegala penjuru
Laut
Aku menunggu Riak-mu
Yang semalam kau sembunyi pura-pura anggun
Rindu
Masihkah kau bersandar
Di pelabuhan yang ku tuju
Dan tetaplah Jadi Rindu
Di setiap mata air yang tercurah
AlexandraFahlevi
Komentar
Posting Komentar